Diskriminasi Gender dalam Anime Arte

Diskriminasi Gender dalam Anime Arte
Era renaisans disebut juga sebagai era kebangkitan Eropa, setelah Eropa mengalami Dark Age. Seni, filsafat, dan ilmu-ilmu humanistik menjadi mode yang populer dikalangan generasi renaisans, sebut saja Leonardo da Vinci hingga Galileo Galilei, kedua tokoh tersebut berasal dari era renaisans.

Sedangkan anime Arte berlatar pada era renaisans, bercerita tentang seorang perempuan bernama Arte berasal dari keluarga bangsawan yang memiliki mimpi untuk menjadi seniman, namun karena ia berasal dari keluarga bangsawan ia kerap mendapat penolakan oleh keluarganya terutama oleh ibunya yang menganggap perempuan belajar seni tidak akan menarik perhatian laki-laki. Menganggap apa yang dipikirkan oleh ibunya tidak tepat Arte tentu saja dengan berani memutus status sosialnya sebagai bangsawan dan memilih untuk mengejar impiannya menjadi seniman.

Ketika ia memutuskan status sosialnya dan memilih untuk menjadi seniman, rencana tersebut tentu saja tidak berjalan lancar, ia mendapat banyak sekali penolakan-penolakan oleh para seniman lain, dengan kata lain para seniman yang ditemui Arte untuk belajar tidak menerima dia sebab dia adalah perempuan bahkan para seniman tersebut memandang Arte sebagai perempuan yang aneh, sepertinya kesetaraan gender belum ditemukan disini, perilaku seksisme yang menerpa Arte terus menerjang silih berganti bak ombak di tepi pantai, walau demikian ia tidak menyerah dan tetap berjuang untuk mencapai cita-citanya sebagai seniman.

Satu poin penting yang bisa ditangkap dari serial anime ini adalah permasalahan sosial tentang seksisme atau diskriminasi gender dimana ruang gerak perempuan sangat dibatasi. Ketika Arte ingin mendaftar di sekolah seni banyak sekali mentor seni yang menolaknya hanya karena ia seorang perempuan, tentu saja pemikiran ini tidak punya dasar sama sekali, pandangan bahwa perempuan tidak bisa melakukan pekerjaan lain seperti seni adalah sebuah persepsi yang salah, hal ini dibuktikan oleh Arte dengan penuh perjuangan bahwa perempuan berhak dan bisa untuk mewujudkan impiannya.

Sosok Arte mengajarkan bahwa nilai dari diri kita tidak ditentukan oleh orang lain, melainkan diri kita sendiri, ini adalah pesan penting yang harus kita semua pahami. Perlakuan seksis adalah sesuatu yang mendarah daging. Saat ini perempuan kerap mendapat pandangan buruk jika apa yang ia lakukan tidak sesuai dengan pemikiran atau ekspetasi masyarakat, contohnya saja ketika perempuan ingin menuntut ilmu setinggi-tingginya kita sering mendengar perkataan "jangan sekolah tinggi-tinggi nanti gak ada laki-laki yang mau" atau ketika perempuan ingin berkarir pandangan masyarakat "wanita itu tugasnya di dapur" dan banyak sekali bentuk pemikiran atau mindset masyarakat yang mengekang ruang gerak perempuan.

Sebuah Diskriminasi Gender dalam Anime Arte

Jadilah seperti Arte, gelombang masyarakat tidak dapat kita kendalikan, tetapi membentuk diri adalah kewajiban.

Anime ini tayang pada tahun 2020 dengan judul Arte, telah tersedia di situs-situs streaming legal.

About the author

Lord of Noirful
Seorang pria yang kebetulan lahir di planet bumi. Gemar bermain game, bukan bermain perasaan. Kecanduan Kopi Sanger dan Sidikalang. Seorang pecinta anjing tapi tidak memelihara anjing.

إرسال تعليق

Berkomentarlah dengan bijak dan relevan, hindari hal-hal negatif seperti sara, rasis, atau membagikan url pornografi/malware.